Diberdayakan oleh Blogger.

Pendahuluan

PAPDI-Medical Relief | 21.56 | 0 komentar
Indonesia merupakan negara dengan letak geografis dan geologis yang cukup unik. Sehingga tidak mengherankan jika dengan letak geografis dan geologis yang unik tersebut, Indonesia sangat rentan terhadap terjadinya bencana alam baik berupa gempa, banjir, letusan gunung berapi, kebakaran hutan bahkan bencana tsunami sekalipun. 

Berdasarkan laporan dari earthquake engineering research institute dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kota-kota di Indonesia memiliki peluang untuk mengalami gempa. Jika kita kembali melihat sejarah bencana di Indonesia seperti bencana gempa tahun 1992 di Flores, tahun 1996 di Irian Jaya. Tahun 2000 di Bengkulu, tahun 2004 dan 2005 di Sumatera termasuk bencana Tsunami di Aceh dan Nias yang menelan ratusan ribu nyawa dan bahkan pada tahun 2006 pun masih terjadi bencana di Pulau Jawa yang sampai sekarang pun masih meluas ke seluruh wilayah Indonesia. 

Dampak yang terjadi pasca bencana meliputi semua aspek kehidupan, mulai dari kematian, rusaknya inrastruktur, lumpuhnya perekonomian sampai timbulnya masalah sosial yang berat. Untuk dapat meminimalisir dampak yang terjadi, maka manajemen atau penanganan bencana yang baik dan paripurna mutlak diperlukan. Penanganan yang paripurna ini, meliputi aspek medis maupun non medis. Khusus untuk aspek medis, maka diperlukan pemahaman yang baik oleh tenaga medis, terutama para dokter dalam wawasan penanganan bencana. 

Mengingat pentingnya wawasan penanganan bencana ini, maka kami bermaksud mengadakan program pelatihan Medical Emergency Services dan Disaster Management. Insya Allah melalui pelatihan ini kemampuan dan wawasan dokter dalam menangani bencana akan semakin meningkat sehingga para dokter akan siap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat menimpa lingkungan mereka.

Sekilas Kegiatan

PAPDI-Medical Relief | 00.54 | 0 komentar
Pada pelatihan ini dilaksanakan pemberian materi tentang masalah kegawatdaruratan pada bencana dan masalah kesehatan yang sering dihadapi pada bencana.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM  
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menangani masalah kegawatdarutan pada bencana.

2. Peserta memahami masalah kesehatan yang umum terjadi pada bencana beserta dengan tatalaksananya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah menyelesaikan pelatihan ini peserta diharapkan dapat memiliki kompetensi :
  1. Memahami konsep dasar dan pengertian dari bencana sehingga peserta mengerti terhadap kondisi yang dihadapi saat turun untuk membantu penanggulangan bencana.
  2. Memahami teori dan praktek pertolongan pertama pada kegawatdaruratan dan dapat mengaplikasikannya di lapangan dengan baik.
  3. Memahami pengertian, konsep dasar, tujuan, dan proses triase serta dapat mempraktekkan di lapangan dengan baik.
  4. Memahami dasar moral dan etika dalam melakukan pertolongan pertama dan aspek legalitas serta tanggung jawab professional seorang penolong pertama sesuai dengan tugas dan tanggung jawab penolong pertama.
  5. Mengerti konsep evakuasi medik, tujuan, fungsi dan  mekanismenya.
  6. Memahami konsep dasar traumatologi.
  7. Memahami konsep, fungsi dan cara melakukan primary survey.
  8. Memahami jenis-jenis dan derajat luka bakar serta tatalaksananya.
  9. Memahami jenis-jenis cedera muskuloskeletal dan tatalaksananya berupa pembalutan serta pembidaian. Peserta juga diharapkan dapat mempraktekkannya di lapangan.
  10. Mengerti konsep resusitasi jantung paru dan bantuan hidup dasar secara menyeluruh serta dapat mempraktekkan di lapangan dengan baik.
  11. Mengerti mengenai definisi, jenis, dan penanganan kasus keracunan.
  12. Mengerti konsep surveilans, sanitasi dan MCK pada bencana.
  13. Memahami konsep epidemiologi bencana dan statistik dasar pada bencana.

Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan kemampuan dokter, perawat dan praktisi bencana dalam penanggulangan kegawatdaruratan dan masalah kesehatan pada bencana

Tujuan Khusus :
1.    Peserta dapat melakukan penanganan kegawatdaruratan pada bencana secara cepat dan tepat.
2.    Peserta mampu melakukan koordinasi dengan badan-badan lain dalam penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana.
3.    Peserta memahami masalah kesehatan yang biasa terjadi pada bencana dan dapat memberikan tatalaksana dengan baik.
4.    Peserta memahami aspek medikolegal pada penanganan bencana dengan baik.

Bentuk Kegiatan :
  1. Kuliah Interaktif
Kuliah interaktif merupakan cara penyampaian materi yang terus menerus berusaha menjaga terjalinnya suatu komunikasi interaktif antara peserta dan pengajar. Kuliah interaktif ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan peserta memahami tahapan penatalaksanaan kegawatdaruratan dan masalah kesehatan umum pada bencana dalam seminar yang dilaksanakan dalam waktu relatif singkat, mengingat banyaknya materi yang diterima oleh peserta.
(Judul Materi dan Nama Pembicara terlampir)
  1. Workshop
Workshop diberikan agar peserta memahami dan dapat melakukan dengan benar tindakan penanganan kegawatdaruratan dan masalah kesehatan lainnya sesuai dengan materi yang telah diberikan.
(Judul Workshop dan Nama Pembicara terlampir)
3.    Diskusi Kasus

4.    Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan pada awal dan akhir pelatihan dalam bentuk ujian tulis yaitu pre test dan post test.

 
 
Support : PELATIHAN BENCANA | Announcement | Registrasi On Line
Copyright © 2012. Pelatihan Kegawatdaruratan dan Penanganan Bencana 2012 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger